Pages

Ads 468x60px

Featured Posts

Minggu, 21 April 2024

Syaikh Taufiqurrohman Abildanwa bin Yahya - Mursyid Thariqoh Qodiriyah Wan Naqsyabandiyah di Kota Pekalongan

 


Syaikh Taufiqurrohman Abildanwa bin Yahya merupakan seorang Mursyid sekaligus pemimpin dalam kelompok pengajian dan kelompok manaqiban yang diberi nama majelis iftah Jamiyah Ahlith Thariqoh Al Mutabaroh Annahdliyah (JATMAN) kota Pekalongan. Beliau lahir di Pekalongan, 12 Juni 1979. Beliau terbiasa mengadakan majelis pengajian rutinan pada hari senin dan selasa atau masyarakat lebih sering menyebutnya ngaji malam selasa lan ngaji malam rabu, setelah isya atau sekitar pukul tujuh malam dikediaman beliau.

Syaikh Taufiqurrohman Abildanwa bin yahya memiliki nasab dari ayahnya yakni sebagai berikut, Taufiqurrohman Abildanwa bin Ahamd Asyiqin bin Muhammad Amir. Sedangkan nasab dari ibunya adalah sebagai berikut, Suparti binti Rukyat bin Tarwan bin Karsiwana bin Wiroleksono bin Wiro Gino. Adapun nasab atau silsilah garis keturunan Habib Taufiqurrohman Abildanwa bin yahya sebagai berikut: Sayyidina Muhammad SAW mempunyai anak sayyidatina Fatimah Az-Zahra menikah dengan Sayyidina Ali bin Abi tholib yang mempunyai anak bernama Husain Assibthy - Ali Zaenal Abidin- Muhammmad Al-Baqir – Ja’far Shodiq - Ali Al’uraidi – Muhammad Annaqib Isa Arrumi Ahmad Al- muhajir Ubaidillah – Alwy Ba Alawy – Muhammad – Alwy – Ali Khaliq Qosam – Muhammad Syahib mirbath – Ali – Muhammad Faqihil Muqodam – Alwi Alghuyur – Ali Muala Darraak – Muhammad Maula Dawilah – Alwi Annasik – Ali al Innnas – Hasan Al Akhmar – Yahya Ba Alawi – Hasan- Muhammad – Idrus – Hasan – Alwadl – Hasan – Alwald – Al Mufti Syarif Husain – Ali Muhammad- Ahmad – Muhammad Amir- Muhammad Asyiqin – Taufiqurrohman Abildanwa.

Senin, 25 Mei 2015

Rob di Bandengan, Kota Pekalongan



KOTA PEKALONGAN. Bandengan, sebuah desa yang dahulu penuh dengan bandeng, kini hanya tinggal cerita. Sawah yang subur, kebun melati yang luas, bandeng yang melimpah, kini musnah semua karena bencana rob yang melanda di kawasan pesisir ini. Bencana rob terjadi disebabkan oleh pemanasan global yang berakibat pada naiknya permukaan air laut, hingga air laut lebih tinggi dari daratan di desa / kota. Hilangnya kawasan mangrove sebagai penahan gelombang dan angin serta aliran air laut dan menimbulkan abrasi serta rob yang lebih cepat ke daratan. Akibatnya ratusan hektar sawah teremdan air setinggi 1 meter, tambah menjadi rusak, ladang melati telah menjadi lautan.
Kondisi saat ini di areal pesisir dan pertambakan di Bandengan telah terkikis (abrasi pantai) dan rob yang lebih dalam ke daratan. Tambak-tambak udang dan Bandeng yang terkikis menjadi hilang dan berubah kondisinya menjadi laut dan akibat pemanasan global menyebabkan air masuk lebih dalam.

Kamis, 26 Juli 2012

Katharsis dan Puasa Pythagoras



Pendahuluan

Pythagoras mempunyai ajaran yang sangat khas, yakni warna asketis dan religiusnya. Salah satu ajaran Pytaghoras adalah tentang jiwa. Manusia yang hidup pada zamannya Pythagoras mempertanyakan tentang jiwa, khususnya jiwa manusia. tetapi, jiwa itu masih dikaitkan lagi dengan makhluk hidup lain. Pythagoras menjadi salah satu tokoh yang membahas tentang jiwa manusia di zamannya. Tentu saja pembahasannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan saat itu.
Dalam ajaran Pythagoras, bahwa jiwa itu kekal dan dapat berpindah-pindah. Sesudah kematian manusia, jiwa manusia dapat bereinkarnasi atau berpindah pada hewan dan bila hewan itu mati, ia berpindah lagi dan seterusnya. Namun jika manusia tersebut dalam hidupnya mampu menyucikan dirinya, jiwa bisa diluputkan dari nasib reinkarnasi itu. Penyucian itu dihasilkan dengan cara berpuasa.

Minggu, 01 April 2012

KLONING DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

KLONING DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

A. Pendahuluan
Pada zaman modern ini, telah berkembang satu teknologi baru yang mampu memduplikasi makhluk hidup dengan sama persis, teknologi ini dikenal dengan nama teknologi kloning. Kloning adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya pada makhluk hidup tertentu baik berupa tumbuhan, hewan, maupun manusia. Kloning telah berhasil dilakukan pada tanaman sebagai­mana pada hewan belakangan ini.
Tujuan kloning pada tanaman dan hewan pada dasarnya adalah untuk memperbaiki kualitas tanaman dan hewan, mening­katkan produktivitasnya, dan mencari obat alami bagi banyak penyakit manusia –terutama penyakit-penyakit kronis– guna menggantikan obat-obatan kimiawi yang dapat menimbulkan efek samping terhadap kesehatan manusia. Tanaman pangan dan ternak yang dipelihara lalu direkayasa agar menghasilkan produk pangan yang lebih baik, lebih enak dan lebih banyak. Dikembangkan teknologi kawin silang, hibrida, cangkok, dan sebagainya untuk mencapai keinginan itu. Dengan ditemukannya alat-alat bantu yang lebih canggih, seperti misalnya mikroskop dan media pembiakan di laboratorium, rekayasa itu dilakukan dalam tingkat yang lebih kecil, sehingga ditemukan tanaman pangan tahan lama dan ternak dengan reproduksi susu yang lebih tinggi. Itulah awal dari pengembangan rekayasa genetika, kemudian dunia menjadi gempar setelah munculnya publikasi tentang kloning biri-biri “Dolly”.
Dari uraian diatas kloning dapat diterapkan pada hewan dan tumbuhan, lantas bagaimana jika kloning diterapkan pada manusia, dan bagaimana pula hukum kloning menurut syariat Islam?

 
Blogger Templates