Pages

Minggu, 03 Juli 2011

Perkembangan Iptek yang cepat selalu disikapi dengan penyikapan Etis dan Bebas Nilai. Bagaimana menjelaskannya berkaitan dengan kasus kloning pada manusia ?


Perkembangan IPTEK adalah sebuah fenomena dan fakta yang jelas dan pasti terjadi sebagai sebuah proses yang berlangsung secara terus-menerus bagi kehidupan global yang juga tidak mengenal istilah berhenti, hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Ibnu Khaldun dalam mukaddimahnya “Tidak ada masyarakat manusia yang tidak berubah” dengan demikian dalam merespon perkembangan IPTEK, menghentikan jalannya perubahan merupakan pekerjaan mustahil. Rekayasa genetika khususnya masalah kloning manusia akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup drastis dan meminta perhatian yang cukup serius dikalangan umat terutama kaum muslim, sebab selain kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan dan memberi manfaat bagi kelangsungan hidup manusia dan lingkungannya, juga memunculkan persoalan persoalan mendasar yang perlu dicermati lebih serius guna mengawal perkembangan bioteknologi di masa mendatang. Melalui rekayasa genetika dan produk-produk yang dihasilkannya telah menantang gagasan-gagasan tradisional mengenai hakekat kehidupan dan memunculkan berbagai persoalan, pertanyaanpertanyaan etis, dan tingkat kekhawatiran manusia yang sangat mencemaskan terhadap seluruh perkembangan dan hasil yang dibawah oleh rekayasa genetika tersebut.

Pandangan Al Quran terhadap teori Geosentris, Evolusi, Embriologi dan teori Kloning.


a)          Teori Geosentris ;
Paham Geocentris sudah tidak dipakai lagi sekarang ini karena tidak sesuai dengan kenyataan. Sekarang orang lebih suka memakai paham heliocentris yang menyatakan Mahatari sebagai pusat rotasi jagat raya. Tetapi sebenarnya teori heliocentris itu sudah kebablasan karena Matahari ternyata bukan pusat alam semesta tetapi pusat orbit dari planet tatasurya saja. Pertanyannya adalah; apakah ada keterangan al qur'an yang mendukung teori Heliocentris atau Geocentris tersebut?. Kalau diteliti ternyata Al qur'an bersifat netral dalam hal ini, bahkan pada surat al an'aam ayat 96,
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui.


Relevansi metode pendidikan mental pada QS. Luqman ayat 17-19 dengan dunia pendidikan modern.


Pendidikan berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata "me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan kehidupan secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan-kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.

Perbedaan proses penciptaan Adam dan manusia biasa dalam perpekstif Al Quran


Proses peciptaan Adam menjadi manusia pertama, yang mana ini berawal ketika Allah berfirman kepada malaikat akan menjadikan seorang makhluk untuk menjadi khalifah di muka bumi yaitu dalam surat al Baqarah ayat 30 :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Hubungan antara fitrah manusia dan hidayah


Pada hakekatnya, dalam diri manusia ada fitrah untuk senantiasa berbuat baik dan menjauhkan diri dari perbuatan jahat. Nurani manusia selalu merindukan kedamaian dan ketenangan. Jauh di dalam lubuk hati manusia, pada dasarnya selalu ada kerinduan untuk terus menerus mengikuti jalan agama yang benar. Inilah fitrah manusia yang sesungguhnya, fitrah yang diajarkan Islam.
Islam menegaskan bahwa manusia itu pada dasarnya baik, menurut Islam manusia itu dilahirkan dalam fitrah yang suci.  Sehingga seorang bayi, hidup dalam alam paradiso (kalau mati dalam Islam dianggap langsung masuk ke surga). Dalam perkembangan selanjutnya—dalam istilah keagamaan—karena kelemahannya sendiri, sang bayi yang tumbuh pelan-pelan menjadi dewasa ini lalu tergoda, karena tarikan kehidupan dunia, sehingga sedikit demi sedikit ia masuk ke alam inferno: “neraka dunia” (metafor untuk mereka yang menjauhi diri dari suara hatinya yang suci) Diantara kenikmatan yang kita rasakan dalam hidup ini ialah kebebasan.
 
Blogger Templates