Pages

Ads 468x60px

Minggu, 03 Juli 2011

Hubungan antara fitrah manusia dan hidayah


Pada hakekatnya, dalam diri manusia ada fitrah untuk senantiasa berbuat baik dan menjauhkan diri dari perbuatan jahat. Nurani manusia selalu merindukan kedamaian dan ketenangan. Jauh di dalam lubuk hati manusia, pada dasarnya selalu ada kerinduan untuk terus menerus mengikuti jalan agama yang benar. Inilah fitrah manusia yang sesungguhnya, fitrah yang diajarkan Islam.
Islam menegaskan bahwa manusia itu pada dasarnya baik, menurut Islam manusia itu dilahirkan dalam fitrah yang suci.  Sehingga seorang bayi, hidup dalam alam paradiso (kalau mati dalam Islam dianggap langsung masuk ke surga). Dalam perkembangan selanjutnya—dalam istilah keagamaan—karena kelemahannya sendiri, sang bayi yang tumbuh pelan-pelan menjadi dewasa ini lalu tergoda, karena tarikan kehidupan dunia, sehingga sedikit demi sedikit ia masuk ke alam inferno: “neraka dunia” (metafor untuk mereka yang menjauhi diri dari suara hatinya yang suci) Diantara kenikmatan yang kita rasakan dalam hidup ini ialah kebebasan.

Allah SWT tidak mengabaikan fitrah manusia, Allah SWT menghargai kebebasan manusia. Firman Allah :
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
[162] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.

Islam menghargai fitrah manusia berupa kebebasan. Islam menghargai kebebasan. Islam bukanlah suatu aturan yang dipaksakan, namun  segala aturan Islam diciptakan dengan memperhatikan fitrah manusia, yaitu antara lain kebebasan.
Fitrah ada kalanya tertutup oleh  sebab  tertentu. Oleh sebab itu, fitrah menghendaki pengembangan seperti fitrah intelelek, jika di kembangkan manusia akan menjadi pintar, tetapi sebaliknya, jika tidak dikembangkan  akan menjadi bodoh. Begitu pula dengan keadaan fitrah-fitrah yang lain. Fitrah adalah kemampuan dasar atau pembawaan, suatu kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang dianugrahkan dari Allah  SWT, didalamnya terkandung berbagai  komponen   yg saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainya.
Fitrah manusia sebagai anugerah Allah yang tidak ternilai harganya itu harus dipelihara agar manusia dapat menjadi manusia yang sempurna. Setiap usaha pengembangan fitrah itu harus dilaksanakan secara sadar, berencana dan sistematis. Jadi manusia tidak boleh hanya berpangku tangan menunggu hidayah, namun karena fitrah manusia tersebut mencintai kebenaran, maka hidayah haruslah dicari agar fitrah manusia yang suci dan menyukai kebenaran tersebut dapat tercapai.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates