Pages

Minggu, 03 Juli 2011

Relevansi metode pendidikan mental pada QS. Luqman ayat 17-19 dengan dunia pendidikan modern.


Pendidikan berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata "me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan kehidupan secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan-kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.


Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan mental adalah suatu usaha sadar yang dilakukan untuk memelihara, melatih, membimbing, dan mengarahkan batin dan watak manusia (mental) yang lebih baik supaya menjadi manusia seutuhnya.
Pembinaan mental melalui agama yaitu dengan cara menanamkan keimanan dan ketakwaan, pembinaan mental melalui pribadi dengan cara mengendalikan emosi, motivasi, berfikir positif, dan mengembangkan potensi diri, sedangkan pembinaan mental melalui lingkungan dengan cara memahami situasi keadaan masyarakat, mengambil nilai-nilai positif dalam keluarga dan masyarakat,dari ketiga aspek itu adanya keterkaitan antara yang satu dan yang lainnya sehingga apabila yang satu tidak terpenuhi maka yang lainnya juga tidak akan maksimal.
Allah SWT telah berfirman dalam QS. Lukman ayat 17-19 :
17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan[1182] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

[1182] Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.

Kandungan ayat di atas, disebutkan bahwa Luqman pun mengajak anaknya untuk senantiasa mendirikan shalat, menyampaikan kebaikan, mencegah keburukan, dan bersabar mengatasi kesulitan. Luqman juga melarang anaknya bersikap sombong.
Ciri-ciri orang yang tidak sombong, yaitu tidak memalingkan wajah ketika bertemu orang lain, tidak berjalan dengan sikap angkuh, rendah hati; dan tidak berbicara kasar dan melengking.
Allah menciptakan kita bukan untuk sia-sia tetapi karena tujuan mulia yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah adalah kata yg mencakup segala hal yang dicintai dan diridhoi Allah SWT. Kita menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangannya-Nya adalah ibadah. Kita berbuat kebaikan kepada sesama muslim bahkan sesama manusia atau kepada binatang sekalipun karena Allah adalah ibadah. Bahkan berbuat baik kepada sesama manusia di perintahkan oleh Allah.
Dalam ayat tersebut mengandung pendidikan mental yang dapat pula diartikan dengan pendidikan akhlak, karena sesungguhnya akhlak yang mulia merupakan salah satu modal utama dalam kehidupan sosial.
Pendidikan mental memberikan pemahaman moral dan mensucikan jiwa serta mendidik hati nurani dengan kelakuan yang baik-baik dan mendorong mereka untuk melakukan pekerjaan yang mulia. Karena pendidikan agama islam memelihara anak-anak supaya melalui jalan yang lurus dan tidak menuruti hawa nafsu yang menyebabkan nantinya jatuh ke lembah kehinaan dan kerusakan serta merusak kesehatan mental anak.
Pendidikan agama islam (khususnya aklhlak) mempunyai kedudukan tinggi dan paling utama, karena pendidikan agama islam menjamin untuk memperbaiki akhlak dan kesehatan mental anak serta mengangkat mereka ke derajat yang lebih tinggi serta berbahagia di dunia dan tenang kehidupannya.
Maka pendidikan mental didalam QS. Lukman ayat 17-19 sangat relevan bagi dunia pendidikan modern saat ini karena Dengan mengajari anak akhlak yang mulia atau yang terpuji bukan hanya semata untuk mengetahuinya saja, melainkan untuk mempengaruhi jiwa sang anak agar supaya beraklak dengan akhlak yang terpuji. Karena pendidikan agama islam dalam rumah tangga sangat berpengaruh besar dalam rangka membentuk anak yang berbudi pekerti yang luhur dan memiliki mental yang sehat.

2 komentar:

 
Blogger Templates