Pages

Minggu, 21 April 2024

Syaikh Taufiqurrohman Abildanwa bin Yahya - Mursyid Thariqoh Qodiriyah Wan Naqsyabandiyah di Kota Pekalongan

 


Syaikh Taufiqurrohman Abildanwa bin Yahya merupakan seorang Mursyid sekaligus pemimpin dalam kelompok pengajian dan kelompok manaqiban yang diberi nama majelis iftah Jamiyah Ahlith Thariqoh Al Mutabaroh Annahdliyah (JATMAN) kota Pekalongan. Beliau lahir di Pekalongan, 12 Juni 1979. Beliau terbiasa mengadakan majelis pengajian rutinan pada hari senin dan selasa atau masyarakat lebih sering menyebutnya ngaji malam selasa lan ngaji malam rabu, setelah isya atau sekitar pukul tujuh malam dikediaman beliau.

Syaikh Taufiqurrohman Abildanwa bin yahya memiliki nasab dari ayahnya yakni sebagai berikut, Taufiqurrohman Abildanwa bin Ahamd Asyiqin bin Muhammad Amir. Sedangkan nasab dari ibunya adalah sebagai berikut, Suparti binti Rukyat bin Tarwan bin Karsiwana bin Wiroleksono bin Wiro Gino. Adapun nasab atau silsilah garis keturunan Habib Taufiqurrohman Abildanwa bin yahya sebagai berikut: Sayyidina Muhammad SAW mempunyai anak sayyidatina Fatimah Az-Zahra menikah dengan Sayyidina Ali bin Abi tholib yang mempunyai anak bernama Husain Assibthy - Ali Zaenal Abidin- Muhammmad Al-Baqir – Ja’far Shodiq - Ali Al’uraidi – Muhammad Annaqib Isa Arrumi Ahmad Al- muhajir Ubaidillah – Alwy Ba Alawy – Muhammad – Alwy – Ali Khaliq Qosam – Muhammad Syahib mirbath – Ali – Muhammad Faqihil Muqodam – Alwi Alghuyur – Ali Muala Darraak – Muhammad Maula Dawilah – Alwi Annasik – Ali al Innnas – Hasan Al Akhmar – Yahya Ba Alawi – Hasan- Muhammad – Idrus – Hasan – Alwadl – Hasan – Alwald – Al Mufti Syarif Husain – Ali Muhammad- Ahmad – Muhammad Amir- Muhammad Asyiqin – Taufiqurrohman Abildanwa.

Hal penting lain dari seorang mursyid adalah mengenai bagaimana garis keturunan beliau. Garis keturunan yang di maksud dalam tulisan ini di sebut sanad. Sanad merupakan bagaimana runtutan keilmuan seoranng mursyid, yang di peroleh dari guru mursyid nya, hinggga apabila di runtutkan terus maka akan sampai pada Rosulullah SAW

Syaikh Taufiqurrohman Abildanwa Bin Yahya mempunyai ilmu yang sangat bayak dan mempunyai wawasan luas yang tercermin pada perkataan beliau, seperti pada saat menerangkan beberapa kitab yang diajarkan beliau, beliau juga tidak jarang mengkaitkan dengan permasalahan yang sedang terjadi serta dengan solusinya, keberadaan rumah beliau menjadi Pusat dalam kegiatan dakwah. Dalam kegiatan dakwah yang berlangsung di Mahad Al-Islam Al-Barzakh, beliau dibantu oleh Abdi dalem dan pengurus yang di percayai beliau untuk menyiapkan segala kebutuhan Syaikh Taufiqurrohman Abildanwa bin yahya. Seperti kegiatan pengajian kitab dan Toriqoh yang di laksanakan di kediaman beliau, dalam pengajian ini semua kegiatanya di bantu dengan pengurus, dari masalah tempat Santri duduk, parkir kendaraan santri. Dalam kegiatan Manaqib dilaksanakan pindah- pindah, dalam kegiatan ini pengurus menjadwalkan kegiatan ini untuk santi atau anggota yang sudah mendaftarkan diri untuk menjadiakan rumahnya sebagai tempat kegiatan manaqib.

Awal mula beliau menjadi pemimpin Kelompok pengajian Thariqoh Al-Qodiriyah wan Nasabandiyah dan pemimpin kelompok Manaqib yakni majlis ifta jamiyah Atlith Thariqoh Al-mu’tabaroh Annhliyah di kota pekalongan adalah berawal dari perintah beberapa guru beliau yaitu Al-habib Alwy bin Ahmad Al-hasny, al habib Muhsin bin abdullah bin syihab, al habib hasan bin ali bin ahmad al athas, syekh K.H Abdullah Sawangan. Berdasarkan perintah dari gurunya tersebut maka mulailah diadakan Thoriqoh Qodiriyah wan Naqsabandiyah sekitar tahun 2011.

Pada awalnya santri atau anggota dalam kelompok pengajian ini tidak terlalu banyak, namun angota yang ikut mengaji dalam kelompok pengajian Thoriqoh Al Qodiriyah wan Naqsabandiyah ini semakin banyak dan bertambah dari waktu ke waktu hingga saat ini. Kegiatan pengajian yang dilakukan oleh kelompok Thoriqoh Al-qodiriyah wan naqsabandiyah dipimpin oleh syekh Taufiqurrohman Abildanwa bin yahya. Pengajian ini dilaksanakan setiap rabu manis bada isya atau sekitar pukul delapan malam. Tidak seperti pengajian pada umumnya, kelompok pengajian ini dilaksanankan di rumah sang kyai. Rumah beliau yang beralamat di jalan raya Bakti III No.13 Medono Pekalongan.

Kegiatan ini dimulai bada isya atau jam delapan malam, Syaikh Taufiqurrohman Abildanwa bin yahya tidak pernah mengungkapkan langsung tujuan secara lisan ataupun tulisan, tetapi walaupun begitu setiap kegiatan pastilah mempunyai tujuan yang hendak dicapai, begitu juga kegiatan ini mempunyai manfaat yang sangat besar bagi guru dan jamiyah (kelompok), diantara manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan itu adalah sebagai berikut:

a. Guru dapat memonitor acara secara langsung perkembangan pengamalan jamiyah dalam tarekat.

b. Interaksi dan komunikasi dengan gurunya dalam rangka untuk selalu mengadakan terwujudnya kontak rabithah antara guru mursyid dan jamiyahnya secara langsung dan juga dengan interaksi ini jamiyah akan mendapatkan bimbingan baik langsung atau tidak tentang amalan tarekatnya.

c.  Hubungan antara sesama jamiyah, dapat lebih terjalin dan mempererat hubungan silaturrahmi dan kekeluargaan.

d.  Mendapatkan rahmat dan berkah dari Allah SWT dengan adanya majelis dzikir.

e.  Jamiyah (kelompok) bisa berkembang dengan baik, karena perkumpulan semacam ini, secara otomatis bisa rutin, sangat sulit dilakukan oleh organisasi mana pun.

Disamping tujuan tersebut, sekalipun tidak langsung di atas beliau berkeinginan juga menjelaskan kepada jamiyah Rotib Al- Hadad, bahwa dzikir ini dapat dilaksanakan secara bersama-sama berjamaah, sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah SAW, pertemuan semacam ini oleh Rasul SAW, disebutnya sebagai pertamanan surga (riyadhul jannah) karena dikepung oleh ribuan malaikat dengan membawa dan menaburkan rahmat dan barakah kepada audien majelis.

Pada majlis pengajian ini, disediakan tempat untuk jamaah laki-laki dan perempuan. terdapat pula pemisah tempat duduk bagi jamaah laki-laki dan jamah perempuan. bagi jamah perempuan biasanya berada di dalam rumah dan teras rumah Syekh Taufiqurrohman Abildanwa bin yahya. Namun demikian, tempat yang disediakan untuk anggota kelompok pengajian baik bagi jamaah laki-laki maupun jamaah perempuan kurang mencukupi.

Hal ini dikarena banyaknya orang-orang yang ikut mengaji yang dirasa semakin hari semakin bertambah. Sehingga yang terlihat adalah terdapat juga beberapa orang yang mengikuti pengajian duduk di teras rumah-rumah tetangga syekh Taufiqurrohman Abaildanwa bin yahya. Hal ini merupakan pemandaangan yang sudah biasa bagi masyarakat sekitar. Bahkan gerbang mereka yang dijadikannya halaman depan rumah mereka sebagai tempat parkir kendaraan orang yang mengikuti pengajian atau digunakan untuk tempat duduk para anggota atau orang-orang yang ikut melaksanakan penhajian.

Majlis pengajian ini diawali dengan meminta izin kepada pembimbing agama untuk mengikutinya. Kegiatan ini hanya diperuntukkan bagi santri yang sudah mendaftar diri saja dan semua kegiatan ini sifatnya sangat rahasia jadi bagi santri yang sudah ikut dilarang memberi tahu isi kegiatan kepada orang yang belum mendaftar. Adapun kartu keanggotaan dimiliki oleh anggota kelompok pengajian yang telah bergabung dalam Thoriqoh atau telah di baiat. Kartu tanda anggota ini tidak dimilii oleh semua anggota pengajian dan manaqib melainkan untuk anggota thoriqoh qodiriyah wan naqsabandiyah. Melainkan hanya dimiliki oleh beberapa orang yang memang telah di baiat oleh guru mursyid sekaligus pemimpin thoriqoh Al-Qodiriyah wan naqsabandiyah di Kota Pekalongan yakni yang diajarkan oleh Syaikh Taufiqurrohan Abildanwa bin Yahya.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates