Pages

Rabu, 28 Desember 2011

Perbandingan Pendidikan di Mesir dan di Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN

Republik Arab Mesir, lebih dikenal sebagai Mesir, (bahasa Arab: مصر, Masr) adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika bagian timur laut.
Dengan luas wilayah sekitar 997.739 km² Mesir mencakup Semenanjung Sinai (dianggap sebagai bagian dari Asia Barat Daya), sedangkan sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika Utara. Posisi Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah barat, Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan perairan ialah melalui Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur.
Mesir mayoritas penduduknya menetap di pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km²). Sebagian besar daratan merupakan bagian dari gurun sahara yang jarang dihuni.
Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno termegah di dunia, misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil Ramses. [1]

Senin, 12 September 2011

Tafakur




Sesungguhnya, dalam tatanan langit dan bumi serta keindahan pikiran dan kejadian ciptaan-Nya, juga dalam silih bergantinya siang dan malam secara teratur sepanjang tahun yang dapat kita rasakan langsung pengaruhnya pada tubuh kita dan cara berpikir kita karena pengaruh panas matahari, dinginnya malam, dan pengaruhnya yang ada pada dunia flora dan fauna dan sebagainya, merupakan tanda dan bukti yang menunjukkan keesaan Allah, kesempurnaan pengetahuan dan kekuasaan-Nya.[1]
        Ayat ini merupakan awal ayat – ayat penutup Surat Ali Imraan, dimana pada ayat ini Allah SWT memerintahkan kita untuk melihat, merenung dan mengambil kesimpulan pada tanda – tanda ketuhanan. Karena tanda – tanda tersebut tidak mungkin ada kecuali diciptakan oleh yang hidup, yang mengurusinya. Yang suci, Yang menyelamatkan, Yang maha kaya dan tidak membutuhkan apapun yang ada di alam semesta ini. Dengan meyakini hal tersebut maka keimanan mereka bersandarkan atas keyakinan yang benar, dan bukan hanya sekedar ikut – ikutan. Pada ayat ini Allah SWT menyebutkan

Adakah dikotomi ilmu pengetahuan dalam Islam ?



Alquran dan al-Sunnah sesungguhnya tidak membedakan antara ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum. Yang ada dalam Alquran adalah ilmu. Pembagian adanya ilmu agama Islam dan ilmu-ilmu umum adalah merupakan hasil kesimpulan manusia yang mengidentifikasi ilmu berdasarkan objek kajiannya. [1]
Semua ilmu yang ada pada hakekatnya berasal dari Allah, karena sumber-sumber ilmu tersebut berupa wahyu, alam jagat raya (termasuk hukum-hukum yang ada di dalamnya), manusia dengan perilakunya, akal pikiran dan intusi batin seluruhnya ciptaan dan anugerah Allah yang diberikan kepada manusia. Dengan demikian, para ilmuan dalam berbagai bidang ilmu tersebut sebenarnya bukan pencipta ilmu tetapi penemu ilmu, penciptanya adalah Tuhan. Atas dasar tauhid tersebut maka seluruh ilmu hanya dibedakan dalam nama dan istilahnya saja, sedangkan hakekatnya dan substansi sebenarnya berasal dari Tuhan. Atas dasar pandangan ini, maka tidak ada pandangan dikotomis yang mengistimewakan antara ilmu atas ilmu yang lain.[2]

Tafsir QS. At Taubah ayat 122


KEWAJIBAN BELAJAR MENGAJAR AGAMA
QS. AT-TAUBAH AYAT 122


  1. Ayat dan Terjemahannya


Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.[1]

  1. Asbabun Nuzul
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari ‘Ikrimah’ bahwa ketika turun ayat, “Jika kami tidak berangkat (untuk berperang), niscaya Allah akan menghukum kamu dengan azab yang pedih...” (at-Taubah:39)—padahal waktu itu sejumlah orang tidak ikut pergi berperang karena sedang berada di padang pasir untuk mengajar agama kepada kaum mereka—maka orang-orang munafik mengatakan, -- “Ada beberapa orang di padang pasir tinggal (tidak berangkat perang). Celakalah orang-orang padang pasir itu”. Maka turunlah ayat, “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang).... 
Ia meriwayatkan dari Abdullah bin Ubaid bin Umair, katanya, “Karena amat bersemangat untuk berjihad, apabila Rasulullah mengirim suatu regu pasukan, kaum muslimin biasanya ikut bergabung ke dalamnya dan meninggalkan Nabi saw di Madinah bersama sejumlah kecil warga. Maka, turunlah ayat ini.[2]

Rabu, 17 Agustus 2011

Lafadz Allah yang sangat menakjubkan

Lihat 3 titik pada gambar (kaligrafi Allah) selama 10 detik atau lebih (konsentrasi!) terus liat ke tembok putih, terus mata kedip-kedip. Maka keajaiban akan muncul !
Apa yang anda lihat? Please Coment ya....

Senin, 08 Agustus 2011

Tujuan Pendidikan Islam


PENDAHULUAN


Islam sangat memperhatikan pendidikan. Di dalam Islam, tujuan pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha membentuk kepribadian manusia sesuai dengan nilai- nilai yang terdapat dalam masyarakat dan Negara. Selain itu pendidikan harus dipahami secara universal, sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan untuk membantu peserta didik dalam menjalankan proses pemanusiaan menuju pribadi yang dewasa, yakni sosok manusia yang terisi secara penuh bekal pengetahuan serta memiliki integritas moral atau akhlak yang tinggi dan berkaitan dengan pendidikan ini.
 Komponen yang paling bermakna dalam proses pendidikan adalah pendidik, peserta didik, metode, dan materi, akan tetapi yang paling diutamakan adalah tujuan pendidikan karena hal tersebut merupakan inti agar peserta didik bisa diarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Muhammad Athiyah Al-Abrasy dalam Kitab Al Tarbiyah Al Islamiyah wa Falaasifatuha merumuskan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah mencapai akhlak yang sempurna. Pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam, dengan mendidik akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa fadhilah (keutamaan), membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci seluruhnya ikhlas dan jujur. Maka tujuan pokok dan terutama dari pendidikan Islam ialah mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa.


Minggu, 07 Agustus 2011

Sumber Hukum dalam Islam


Dalam menentukan atau menetapkan hukum-hukum ajaran Islam para mujtahid telah berpegang teguh kepada sumber-sumber ajaran Islam. Sumber pokok ajaran Islam adalah Al-Qur’an yang memberi sinar pembentukan hukum Islam sampai akhir zaman. Disamping itu terdapat as-Sunnah sebagai penjelas Al-Qur’an terhadap hal-hal yang masih bersifat umum. Selain itu para mujtahidpun menggunakan Ijma’, Qiyas. Sebagai salah satu acuan dalam menentukan atau menetapkan suatu hukum.
Untuk itu, perlu adanya penjabaran tentang sumber-sumber ajaran Islam tersebut seperti Al-Qur’an, Hadist, Ijma’, Qiyas, dan Ijtihad. Agar mengerti serta memahami pengertian serta kedudukannya dalam menentukan suatu hukum ajaran Islam.

Sifat dan Keadilan Tuhan menurut beberapa Aliran Kalam


Perdebatan dan perbedaan diantara aliran kalam dalam menyelesaikan persoalan sifat-sifat Tuhan tampaknya dipicu oleh saling klaim kebenaran masing-masing, yang dibangun atas dasar kerangka berfikir masing-masing dan klaim menauhidkan Allah. Diantaranya adalah:

1. Aliran Mu’tazilah
Pertentangan antara kaum Mu’tazilah dengan kaum Asy’ariyah berkisar sekitar persolan apakah Tuhan mempunyai sifat atau tidak. Jika Tuhan mempunyai sifat, sifat mestilah kekal seperti halnya dzat Tuhan. Jika sifat-sifat itu kekal, yang bersifat kekal bukan hanya satu sifat, tetapi banyak. Tegasnya, kekalnya sifat-sifat membawa pada faham banyak yang kekal (ta’addud al-qudama atau multiplicity of eternals). Ini selanjutnya membawa pula kepada faham syirk atau olitheisme. Suatu hal yang tak dapat diterima dalam teologi. Lebih jauh lagi, Washil bin Atha menegaskan bahwa siapa saja menetapkan adanya sifat qadim bagi Allah, ia telah menetapkan adanya dua Tuhan

Sabtu, 06 Agustus 2011

Apakah itu Tarekat ?


Ajaran Islam berkembang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan pemikiran penganutnya. Perkembangan ini mengarah pada keluasan dan kerincian substansi ajarannya, sehingga terasa lebih spesifik dan lebih mudah diterima serta diamalkan. Hal ini terjadi hampir pada semua aspek ajarannya, termasuk dalam kehidupan kerohanian yang terkenal dengan tarekat.

Tarekat, yang dalam spesifikasi pemaknaannya, merupakan sebuah pola hidup dengan cara pensucian jiwa melalui metode tertentu untuk mencarikeridhaan Allah. Pemahaman ini sesungguhnya telah mengalami pergeseran kepada yang lebih bersifat fungsional praktis daripada sekedar peristilahan yang memetingkan rasional teoritis. Dus, tarekat dalam perkembangannya menjadi sebuah pola hidup, lembaga dan komunal yang memiliki struktur yang jelas, layaknya sebuah organisasi.

Minggu, 17 Juli 2011

Kontroversi Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

Bulan Ramadhan adalah bulan termulia; bulan turunnya Al-Qur`an untuk pertama kali, bulan penuh ampunan, rahmah serta ridho Allah Subhanahu wa Ta`ala, bulan yang penuh dengan momen-momen terkabulnya doa, di bulan ini terdapat lailatul qadar, yakni suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Bulan Ramadhan merupakan kesempatan emas bagi umat Islam untuk memperbanyak pahala dengan melakukan berbagai macam amal ibadah.
Diantara ibadah yang mendapat penekanan khusus pada bulan Ramadhan adalah qiyam Ramadhan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


“Barangsiapa melaksanakan qiyam pada (malam) bulan Ramadhan karena meyakini keutamaannya dan karena mencari pahala (bukan karena tujuan pamer atau sesamanya), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lewat”. (Muttafaq `alaih).
Qiyam Ramadhan yang dimaksud pada hadis di atas bisa dilaksanakan dengan shalat Tarawih atau ibadah lainnya.(1)

Nasehat Rasulullah SAW Menyambut Ramadhan

Selain memerintahkan shaum, dalam menyambut bulan Ramadhan, Rasulullah selalu memberikan beberapa nasehat dan pesan-pesan ketika memasuki bulan Ramadhan.
Wahai manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.
Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat..... Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin.

Mengharukan, deti-detik terakhir Rasulullah SAW

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.


Minggu, 03 Juli 2011

Perkembangan Iptek yang cepat selalu disikapi dengan penyikapan Etis dan Bebas Nilai. Bagaimana menjelaskannya berkaitan dengan kasus kloning pada manusia ?


Perkembangan IPTEK adalah sebuah fenomena dan fakta yang jelas dan pasti terjadi sebagai sebuah proses yang berlangsung secara terus-menerus bagi kehidupan global yang juga tidak mengenal istilah berhenti, hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Ibnu Khaldun dalam mukaddimahnya “Tidak ada masyarakat manusia yang tidak berubah” dengan demikian dalam merespon perkembangan IPTEK, menghentikan jalannya perubahan merupakan pekerjaan mustahil. Rekayasa genetika khususnya masalah kloning manusia akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cukup drastis dan meminta perhatian yang cukup serius dikalangan umat terutama kaum muslim, sebab selain kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan dan memberi manfaat bagi kelangsungan hidup manusia dan lingkungannya, juga memunculkan persoalan persoalan mendasar yang perlu dicermati lebih serius guna mengawal perkembangan bioteknologi di masa mendatang. Melalui rekayasa genetika dan produk-produk yang dihasilkannya telah menantang gagasan-gagasan tradisional mengenai hakekat kehidupan dan memunculkan berbagai persoalan, pertanyaanpertanyaan etis, dan tingkat kekhawatiran manusia yang sangat mencemaskan terhadap seluruh perkembangan dan hasil yang dibawah oleh rekayasa genetika tersebut.

Pandangan Al Quran terhadap teori Geosentris, Evolusi, Embriologi dan teori Kloning.


a)          Teori Geosentris ;
Paham Geocentris sudah tidak dipakai lagi sekarang ini karena tidak sesuai dengan kenyataan. Sekarang orang lebih suka memakai paham heliocentris yang menyatakan Mahatari sebagai pusat rotasi jagat raya. Tetapi sebenarnya teori heliocentris itu sudah kebablasan karena Matahari ternyata bukan pusat alam semesta tetapi pusat orbit dari planet tatasurya saja. Pertanyannya adalah; apakah ada keterangan al qur'an yang mendukung teori Heliocentris atau Geocentris tersebut?. Kalau diteliti ternyata Al qur'an bersifat netral dalam hal ini, bahkan pada surat al an'aam ayat 96,
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui.


Relevansi metode pendidikan mental pada QS. Luqman ayat 17-19 dengan dunia pendidikan modern.


Pendidikan berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata "me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan kehidupan secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan-kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.

Perbedaan proses penciptaan Adam dan manusia biasa dalam perpekstif Al Quran


Proses peciptaan Adam menjadi manusia pertama, yang mana ini berawal ketika Allah berfirman kepada malaikat akan menjadikan seorang makhluk untuk menjadi khalifah di muka bumi yaitu dalam surat al Baqarah ayat 30 :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Hubungan antara fitrah manusia dan hidayah


Pada hakekatnya, dalam diri manusia ada fitrah untuk senantiasa berbuat baik dan menjauhkan diri dari perbuatan jahat. Nurani manusia selalu merindukan kedamaian dan ketenangan. Jauh di dalam lubuk hati manusia, pada dasarnya selalu ada kerinduan untuk terus menerus mengikuti jalan agama yang benar. Inilah fitrah manusia yang sesungguhnya, fitrah yang diajarkan Islam.
Islam menegaskan bahwa manusia itu pada dasarnya baik, menurut Islam manusia itu dilahirkan dalam fitrah yang suci.  Sehingga seorang bayi, hidup dalam alam paradiso (kalau mati dalam Islam dianggap langsung masuk ke surga). Dalam perkembangan selanjutnya—dalam istilah keagamaan—karena kelemahannya sendiri, sang bayi yang tumbuh pelan-pelan menjadi dewasa ini lalu tergoda, karena tarikan kehidupan dunia, sehingga sedikit demi sedikit ia masuk ke alam inferno: “neraka dunia” (metafor untuk mereka yang menjauhi diri dari suara hatinya yang suci) Diantara kenikmatan yang kita rasakan dalam hidup ini ialah kebebasan.

Senin, 28 Maret 2011

Tarekat Buah Syariat Secara Total

Tarekat Buah Syariat Secara Total

Bertarekat diadjustment sebagai jalan menuju Allah, akan tetapi banyak orang bertarekat tidak berangkat dari dasar syariat yang kuat. Tarekat punya silsilah sanad yang jelas dan langsung dari sahabat penghulunya Rasulullah saw. Maka bertarekat tanpa syariat jelas tidak akan sampai kepada perilaku sahabat dan Rasulullah yang berakhlakul karimah.

Memahami hikmah dibalik metabolisme tubuh

Apa yang ada dalam diri manusia, secara fisik orang tersebut telah dianugerahi rizki oleh Allah azza wajalla. Ketika suapan nasi itu masuk ke dalam tubuh melalui mulut, tidak mungkin kecuali mulut bertawasul kepada tangannya, untuk memasukkan makanan ke mulut. Di mulut makanan dihancurkan oleh gigi serta Allah memberikan enzim-enzim yang bertugas melembutkan makanan. Lantas kenapa harus menggunakan tangan kanan, karena tangan kanan? Karena tangan kanan dan kaki kanan menghubungkan kepada urat-urat yang bersambung pada sebelah kiri jantung.


Kamis, 20 Januari 2011

Biografi Jalaludin Rumi

Jalaludin Rumi


Mawlana Jalaludin Rumi
Oleh Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
( Grandson of Mawlana Rumi )
“Dia adalah, orang yang tidak mempunyai ketiadaan,
Saya mencintainya dan Saya mengaguminya, Saya memilih
jalannya dan Saya memalingkan muka ke jalannya. Setiap
orang mempunyai kekasih, dialah kekasih saya, kekasih
yang abadi. Dia adalah orang yang Saya cintai, dia
begitu indah, oh dia adalah yang paling sempurna.
Orang-orang yang mencintainya adalah para pecinta yang
tidak pernah sekarat. Dia adalah dia dan dia dan
mereka adalah dia. Ini adalah sebuah rahasia, jika
kalian mempunyai cinta, kalian akan memahaminya.
( Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazhim Adil
al-Haqqani – Cucu dari Mawlana Rumi, Lefke, Cyprus
Turki, September 1998)
————————————–

Rumi memang bukan sekadar penyair, tetapi juga seorangtokoh sufi yang berpengaruh di zamannya. Rumi adalah
guru nomor satu Thariqat Maulawiah, sebuah thariqat
yang berpusat di Turki dan berkembang di daerah
sekitarnya. Thariqat Maulawiah pernah berpengaruh
besar dalam lingkungan Istana Turki Utsmani dan
kalangan seniman sekitar tahun l648.


Biografi KH. Hasyim Asyari

Biografi KH. Hasyim Asyari

 Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari lahir pada hari Selasa Kliwon, 24 Dzulqa’dah 1287 H, bertepatan dengan tanggal 14 Februari 1871 M di Desa Gedang, satu kilometer sebelah utara Kota Jombang, Jawa Timur. Ayahnya bernama Kiai Asy’ari berasal dari Demak, Jawa Tengah. Ibunya bernama Halimah, puteri Kiai Utsman, pendiri Pesantren Gedang.
Dilihat dari garis keturunan itu, beliau termasuk putera seorang pemimpin agama yang berkedudukan baik dan mulia. KHM. Hasyim Asy’ari merupakan keturunan kesepuluh dari Prabu Brawijaya VI (Lembupeteng). Garis keturunan ini bila ditelusuri lewat ibundanya sebagai berikut: Muhammad Hasyim bin Halimah binti Layyinah binti Sihah bin Abdul Jabar bin Ahmad bin Pangeran Sambu bin Pangeran Nawa bin Joko Tingkir alias Mas Karebet bin Prabu Brawijaya VI.
 
Blogger Templates